Kumpulan Cerita Sex 2018 - Ini bermula pada saat aku duduk dibangku kuliah semester III di salah
satu PTS di Yogyakarta. Pada waktu itu aku lagi putus dengan pacarku dan
memang dia tidak tahu diri, sudah dicintai malah bertingkah, akhirnya
dari cerita cintaku cuma berumur 2 tahun saja. Waktu itu aku tinggal
berlima dengan teman satu kuliah juga, kita tinggal serumah atau
ngontrak satu rumah untuk berlima.
Kebetulan di rumah itu hanya aku yang laki-laki. Mulanya aku bilang sama
kakak perempuanku, “Sudah, aku pisah rumah saja atau kos di tempat”,
tapi kakakku ini saking sayangnya padaku, ya saya tidak diperbolehkan
pisah rumah. Kita pun tinggal serumah dengan tiga teman wanita
kakakku.Ada satu diantara mereka sudah jadi dosen tapi di Universitas
lain, Ibu Yuni namanya. Kita semua memanggilnya Ibu maklum sudah umur 40
tahun tapi belum juga menikah. Ibu Yuni bertanya, “Eh, kamu akhir-akhir
ini kok sering ngelamun sih, ngelamunin apa yok? Jangan-jangan
ngelamunin yang itu..”“Itu apanya Bu?” tanyaku.Memang dalam
kesehari-harianku, ibu Yuni tahu karena aku sering juga curhat sama dia
karena dia sudah kuanggap lebih tua dan tahu banyak hal. Aku mulai
cerita,“Tahu nggak masalah yang kuhadapi? Sekarang aku baru putus sama
pacarku”, kataku.“Oh.. gitu ceritanya, pantesan aja dari minggu kemarin
murung aja dan sering ngalamun sendiri”, kata Ibu Yuni.Begitu dekatnya
aku sama Ibu Yuni sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Entah
kenapa aku tidak sengaja sudah mulai ada perhatian sama Ibu Yuni. Waktu
itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, aku sedang sakit kepala
jadinya aku bolos dari kuliah.Siang itu tepat jam 11:00 siang saat aku
bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, biasanya
kalau siang-siang bolong begini sudah pada nggak ada orang di rumah tapi
kok hari ini kayaknya ada teman di rumah nih. Aku pergi ke arah
dapur.“Eh Ibu Yuni, nggak ngajar Bu?” tanyaku.“Kamu kok nggak kuliah?”
tanya dia.“Habis sakit Bu”, kataku.“Sakit apa sakit?” goda Ibu
Yuni.“Ah.. Ibu Yuni bisa aja”, kataku.“Sudah makan belum?”
tanyanya.“Belum Bu”, kataku.“Sudah Ibu Masakin aja sekalian sama kamu
ya”, katanya.Dengan cekatan Ibu Yuni memasak, kita pun langsung makan
berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita
yang agak berbau seks. Kukira Ibu Yuni nggak suka yang namanya cerita
seks, eh tau-taunya dia membalas de ngan cerita yang lebih hot lagi.
Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Tepat saat itu aku ngomongin
tentang perempuan yang sudah lama nggak merasakan hubungan dengan lain
jenisnya.
“Apa masih ada gitu keinginannya untuk itu?” tanyaku.“Enak aja, emangnya
nafsu itu ngenal usia gitu”, katanya.“Oh kalau gitu Ibu Yuni masih
punya keinginan dong untuk ngerasain bagaimana hubungan dengan lain
jenis”, kataku.“So pasti dong”, katanya.“Terus dengan siapa Ibu untuk
itu, Ibu kan belum kawin”, dengan enaknya aku nyeletuk.“Aku bersedia
kok”, kataku lagi dengan sedikit agak cuek sambil kutatap wajahnya. Ibu
Yuni agak merah pudar entah apa yang membawa keberanianku semakin
membludak dan entah kapan mulainya aku mulai memegang tangannya.Dengan
sedikit agak gugup Ibu Yuni kebingungan sambil menarik kembali
tangannya, dengan sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia
benar-benar bersedia melakukannya.“Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu
lancang terhadap Ibu Yuni”, kataku.“Nggak, aku kok yang salah memulainya
dengan meladenimu bicara soal itu”, katanya.Dengan sedikit kegirangan,
dalam hatiku dengan lembut kupegang lagi tangannya sambil kudekatkan
bibirku ke dahinya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Yuni terbawa
dengan situasi yang kubuat, dia menutup matanya dengan lembut. Juga
kukecup sedikit di bawah kupingnya dengan lembut sambil kubisikkan, “Aku
sayang kamu, Ibu Yuni”, tapi dia tidak menjawab sedikitpun.Dengan
sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup..
dengan begitu lembutnya aku merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya,
dengan cekatan aku sudah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dengan
sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka
bibirnya menyambut dengan lembut. Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa
kuduga dia balas kecupanku.Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri
rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, “Aah.. cup..
cup.. cup..” dia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas
kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami melakukannya, tapi kali ini dia
sudah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja
keras saja.“Aah.. jangan panggil Ibu, panggil Yuni aja ya!Kubisikkan Ibu
Yuni, “Yuni kita ke kamarku aja yuk!”.Dengan sedikit agak kaget juga
tapi tanpa perlawanan yang berarti kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia
duduk di tepi tempat tidurku. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya
yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan kubuka kacing bajunya satu
persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya. Ala mak.. indahnya tubuh
ini, kok nggak ada sih laki-laki yang kepengin untuk mencicipinya.
Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan telaten.Pertama-tama belahan
gunung kembarnya. “Ah.. ssh.. terus Ian”, Ibu Yuni tidak sabar lagi,
BH-nya kubuka, terpampang sudah buah kembar yang montok ukuran 34 B.
Kukecup ganti-gantian, “Aah.. ssh..” dengan sedikit agak ke bawah
kutelusuri karena saat itu dia tepat menggunakan celana pendek yang
kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dengan lembut,
“Aah.. aku juga sudah mulai terangsang.Kusikapkan celana pendeknya
sampai terlepas sekaligus dengan celana dalamnya, hu.. cantiknya
gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu, “Aah..
uh.. ssh.. Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi”,
sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Yuni juga sudah
kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas sudah celana
pendek sekaligus celana dalamku. “Oh.. besar amat”, katanya. Kira-kira
18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut dia mengelus zakarku, “Uuh..
uh.. shh..” dengan cermat aku berubah posisi 69.
Kupandangi sejenak gundukannya dengan pasti dan lembut. Aku mulai
menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya
dengan lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang
kemaluannya, “Aah.. uh.. ssh.. terus Ian”, Yuni mengerang. “Aku juga
enak Yuni”, kataku. Dengan lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di
jilati dengan lembut, “Assh.. oh.. ah.. Yuni terus sayang”, dengan lahap
juga kusapu semua dinding lubang kemaluannya, “Aahk.. uh.. ssh..”
sekitar 15 menit kami melakukan posisi 69, sudah kepengin mencoba yang
namanya bersetubuh. Kurubah posisi, kembali memanggut bibirnya.Sudah
terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya,
diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit demi sedikit kudorong
pinggulku, “Aakh.. sshh.. pelan-pelan ya Ian, aku masih perawan”,
katanya. “Haa..” aku kaget, benar rupa-rupanya dia masih suci. Dengan
sekali dorong lagi sudah terasa licin. Blesst, “Aahk..” teriak Yuni,
kudiamkan sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, setelah 2 menitan
lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju
mundurkan. Mungkin karena baru pertama kali hanya dengan waktu 7 menit
Yuni.. “Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. aku mau keluar Ian”, katanya.
“Tunggu, aku juga sudah mau keluar akh..” kataku.Tiba-tiba menegang
sudah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala
batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat lagi
memuntahkan.. “Crot.. crot.. cret..” banyak juga air maniku muncrat di
dalam lubang kemaluannya. “Aakh..” aku lemas habis, aku tergeletak di
sampingnya. Dengan lembut dia cium bibirku, “Kamu menyesal Ian?”
tanyanya. “Ah nggak, kitakan sama-sama mau.”
Kami cepat-cepat berberes-beres supaya tidak ada kecurigaan, dan
sejak kejadian itu aku sering bermain cinta dengan Ibu Yuni hal ini
tentu saja kami lakukan jika di rumah sedang sepi, atau di tempat
penginapan apabila kami sudah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai.
sejak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi benih-benih
cinta, dan kini Ibu Yuni menjadi pacar gelapku.
Home
»
Aku
»
Bermula
»
di
»
di Yogyakarta
»
dibangku
»
duduk
»
ini
»
kuliah
»
pada
»
PTS
»
saat
»
salah
»
satu
»
semester III
» Kumpulan Cerita Sex Ngentot Dengan Dosen Bohay
Monday, August 6, 2018
Next
This is the most recent post.
Older PostRelated Posts
Kumpulan Cerita Sex Bibik Ku Hamil Karena Aku
06 August 2018riskaisabella0Kumpulan Cerita Sex Perawanku Direbut Oleh Ayah Tiriku
05 August 2018riskaisabella0Kumpulan Cerita Sex Ngentot Dengan 2 Sahabat Istriku
05 August 2018riskaisabella0
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.